Cepu Kota Pusdiklat MIGAS-Akamigas-STEM , layer jalan, ketinggian, penggunaan lahan, powerline, sungai
Kumpulan Basemaps Standar, Basemaps Persil, Basemaps GPS Tracking, Basemaps Digitasi Satellite Imaging.. Asyiknya meng-koreksi suatu Image Satellite dengan ERMapper, mendigitasinya dengan AutoCADmap dan mengisi attribut Polyline, Polygon dan Node dengan MapINFO.. Silahkan pilih sendiri, sebagai bahan pembelajaran..
Jumat, 22 Januari 2010
Rabu, 20 Januari 2010
Standar Pemetaan Bakosurtanal
Dokumen-dokumen yang berkaitan dengan standardisasi bidang informasi geografis / geomatika:
1. Pedoman Standardisasi
Dokumen-dokumen yang merupakan pedoman dalam menyusun SNI yang berasal dari Badan Standardisasi Nasional (BSN), pedoman Panitia teknis (Pantek) bidang informasi geografis/geomatika dan juga pedoman lain yang terkait dengan penyusunan standar.
• Pedoman Standardisasi Nasional (PSN) 01-2005
• Pedoman Standardisasi Nasional (PSN) 02-2005
• Pedoman Standardisasi Nasional (PSN) 03-2005
• Pedoman Pantek Bidang Informasi Geografis/Geomatika
2. Standar Nasional Indonesia (SNI)
Dokumen SNI bidang informasi geografis/geomatika yang telah dihasilkan oleh Pantek 07-01.
No.
Judul SNI
Tahun
1. SNI 19-6502.1-2000 2000 Spesifikasi Teknis Peta Rupabumi Indonesia Skala 1:10.000
2. SNI 19-6502.2-2000 2000 Spesifikasi Teknis Peta Rupabumi Indonesia Skala 1:25.000
3. SNI 19-6502.3-2000 2000 Spesifikasi Teknis Peta Rupabumi Indonesia Skala 1:50.000
4. SNI 19-6502.4-2000 2000 Spesifikasi Teknis Peta Rupabumi Indonesia Skala 1:250.000
5. SNI 19-6724-2002 2002 Jaring Kontrol Horizontal
6. SNI 19-6725-2002 2002 Peta Lingkungan Bandar Udara Indonesia Skala 1:25.000
7. SNI 19-6726-2002 2002 Peta Dasar Lingkungan Pantai Indonesia Skala 1:50.000
8. SNI 19-6727-2002 2002 Peta Dasar Lingkungan Pantai Indonesia Skala 1:250.000
9. SNI 19-6728.1-2002 2002 Penyusunan Neraca Sumber Daya – Bagian 1: Sumber Daya Air Spasial
10. SNI 19-6728.2-2002 2002 Penyusunan Neraca Sumber Daya – Bagian 2: Sumber Daya Hutan Spasial
11. SNI 19-6728.3-2002 2002 Penyusunan Neraca Sumber Daya – Bagian 3: Sumber Daya Lahan Spasial
12. SNI 19-6728.4-2002 2002 Penyusunan Neraca Sumber Daya – Bagian 4: Sumber Daya Mineral Spasial
13. SNI 19-6988-2004 2004 Jaring Kontrol Vertikal dengan Metode Sipatdatar
14. SNI 19-7149-2005 2005 Jaring Kontrol Gayaberat
3. Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI)
Dokumen RSNI bidang informasi geografis/geomatika yang diusulkan dan dirumuskan oleh Pantek 07-01 melalui instansi teknis penanggung jawab untuk ditetapkan menjadi SNI oleh BSN.
No.
Judul RSNI
Tahun Penyusunan
1. RSNI Metadata 2006
2. RSNI Pertukaran data lintang, bujur dan tinggi lokasi geografis 2006
3.RSNI Basisdata sumber daya tanah 2006
4. RSNI Survey hidrografi 2006
4. Norma Pedoman Prosedur Standar dan Spesifikasi
Ketentuan dalam lingkup Bakosurtanal berupa norma, pedoman, prosedur, standard dan spesifikasi bidang informasi geografis/geomatika.
• Pedoman IDSN
• Pedoman Kekustodianan
• Pedoman Clearinghouse
5. Standar Klasifikasi Internasional / International Classification Standard (ICS)
Tujuan dari ICS adalah sebagai suatu struktur untuk katalog standar-standar internasional, regional dan nasional, serta dokumen normatif lainnya. Selain itu juga ICS merupakan dasar untuk sistem pengurutan untuk standar internasional, regional, dan nasional. ICS dapat juga digunakan untuk mengklasifikasikan standar dan dokumen-dokumen normatif dalam basis data, perpustakaan dan lain sebagainya.
6. Standar Internasional (ISO) / Regional
Dokumen standar internasional (ISO) dan juga standar-standar nasional dari negara lain dalam bidang informasi geografis/geomatika:
Standar ISO:
• ISO/DIS 6709:2005, Standard representation of geographic point location by coordinates
• ISO/DIS 19104:2002, Geographic information – Terminology
• ISO/DIS 19118:2002, Geographic information – Encoding
• ISO/DIS 19128:2004, Geographic information – Web map server interface
• ISO/DIS 19133:2004, Geographic information – Location based services tracking and navigation
• ISO/DIS 19135:2004, Geographic information – Procedures for registration of items of geographic information
Standar Malaysia :
Malaysian Standard for Geographic Information/Geomatics -- Feature and Attribute Codes (MS 1759)
Standar Permanent Committee on GIS Infrastructure for Asia and the Pacific
( PCGIAP):
Guidelines For Custodianship
Dataset Fundamental Regional:
• Australia & New Zealand
• Filipina
1. Pedoman Standardisasi
Dokumen-dokumen yang merupakan pedoman dalam menyusun SNI yang berasal dari Badan Standardisasi Nasional (BSN), pedoman Panitia teknis (Pantek) bidang informasi geografis/geomatika dan juga pedoman lain yang terkait dengan penyusunan standar.
• Pedoman Standardisasi Nasional (PSN) 01-2005
• Pedoman Standardisasi Nasional (PSN) 02-2005
• Pedoman Standardisasi Nasional (PSN) 03-2005
• Pedoman Pantek Bidang Informasi Geografis/Geomatika
2. Standar Nasional Indonesia (SNI)
Dokumen SNI bidang informasi geografis/geomatika yang telah dihasilkan oleh Pantek 07-01.
No.
Judul SNI
Tahun
1. SNI 19-6502.1-2000 2000 Spesifikasi Teknis Peta Rupabumi Indonesia Skala 1:10.000
2. SNI 19-6502.2-2000 2000 Spesifikasi Teknis Peta Rupabumi Indonesia Skala 1:25.000
3. SNI 19-6502.3-2000 2000 Spesifikasi Teknis Peta Rupabumi Indonesia Skala 1:50.000
4. SNI 19-6502.4-2000 2000 Spesifikasi Teknis Peta Rupabumi Indonesia Skala 1:250.000
5. SNI 19-6724-2002 2002 Jaring Kontrol Horizontal
6. SNI 19-6725-2002 2002 Peta Lingkungan Bandar Udara Indonesia Skala 1:25.000
7. SNI 19-6726-2002 2002 Peta Dasar Lingkungan Pantai Indonesia Skala 1:50.000
8. SNI 19-6727-2002 2002 Peta Dasar Lingkungan Pantai Indonesia Skala 1:250.000
9. SNI 19-6728.1-2002 2002 Penyusunan Neraca Sumber Daya – Bagian 1: Sumber Daya Air Spasial
10. SNI 19-6728.2-2002 2002 Penyusunan Neraca Sumber Daya – Bagian 2: Sumber Daya Hutan Spasial
11. SNI 19-6728.3-2002 2002 Penyusunan Neraca Sumber Daya – Bagian 3: Sumber Daya Lahan Spasial
12. SNI 19-6728.4-2002 2002 Penyusunan Neraca Sumber Daya – Bagian 4: Sumber Daya Mineral Spasial
13. SNI 19-6988-2004 2004 Jaring Kontrol Vertikal dengan Metode Sipatdatar
14. SNI 19-7149-2005 2005 Jaring Kontrol Gayaberat
3. Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI)
Dokumen RSNI bidang informasi geografis/geomatika yang diusulkan dan dirumuskan oleh Pantek 07-01 melalui instansi teknis penanggung jawab untuk ditetapkan menjadi SNI oleh BSN.
No.
Judul RSNI
Tahun Penyusunan
1. RSNI Metadata 2006
2. RSNI Pertukaran data lintang, bujur dan tinggi lokasi geografis 2006
3.RSNI Basisdata sumber daya tanah 2006
4. RSNI Survey hidrografi 2006
4. Norma Pedoman Prosedur Standar dan Spesifikasi
Ketentuan dalam lingkup Bakosurtanal berupa norma, pedoman, prosedur, standard dan spesifikasi bidang informasi geografis/geomatika.
• Pedoman IDSN
• Pedoman Kekustodianan
• Pedoman Clearinghouse
5. Standar Klasifikasi Internasional / International Classification Standard (ICS)
Tujuan dari ICS adalah sebagai suatu struktur untuk katalog standar-standar internasional, regional dan nasional, serta dokumen normatif lainnya. Selain itu juga ICS merupakan dasar untuk sistem pengurutan untuk standar internasional, regional, dan nasional. ICS dapat juga digunakan untuk mengklasifikasikan standar dan dokumen-dokumen normatif dalam basis data, perpustakaan dan lain sebagainya.
6. Standar Internasional (ISO) / Regional
Dokumen standar internasional (ISO) dan juga standar-standar nasional dari negara lain dalam bidang informasi geografis/geomatika:
Standar ISO:
• ISO/DIS 6709:2005, Standard representation of geographic point location by coordinates
• ISO/DIS 19104:2002, Geographic information – Terminology
• ISO/DIS 19118:2002, Geographic information – Encoding
• ISO/DIS 19128:2004, Geographic information – Web map server interface
• ISO/DIS 19133:2004, Geographic information – Location based services tracking and navigation
• ISO/DIS 19135:2004, Geographic information – Procedures for registration of items of geographic information
Standar Malaysia :
Malaysian Standard for Geographic Information/Geomatics -- Feature and Attribute Codes (MS 1759)
Standar Permanent Committee on GIS Infrastructure for Asia and the Pacific
( PCGIAP):
Guidelines For Custodianship
Dataset Fundamental Regional:
• Australia & New Zealand
• Filipina
Rabu, 06 Januari 2010
Export Layout Berseri dalam ArcGis (MapBook Extention)
ArcView GIS versi PC mendukung untuk membuat banyak layout peta dalam satu project file (APR file), sedangkan ArcGIS ArcView tidak mendukung multi layout, satu project file (MXD file) hanya bisa untuk satu layout peta. Jadi jika akan membuat 5 layout peta harus buat 5 mxd files. Untuk mengatasi hal tersebut ESRI sudah menyediakan ArcGIS extension yang bernama Mapbook Series untuk membuat Export multi layout, bagaimana caranya? Siapkan layer batas sebagai polygon..sebagai indeksnya
Basemap of Indonesia - Peta Rupa Bumi Indonesia (RBI) 1:250.000
Basemap of Indonesia - Peta Rupa Bumi Indonesia (RBI) 1:250.000
Download Bagian 1 disini
Download Bagian 2 disini
Download Bagian 3 disini
Download Bagian 4 disini
Download Bagian 1 disini
Download Bagian 2 disini
Download Bagian 3 disini
Download Bagian 4 disini
Software GeoPrinter buat "Print Out Peta"
Buat yang suka "Print Out" Basemap dan utilitasnya, Ada mini program "GEOPRINTER" dengan output *.pdf dimana bisa disetting ke dalam format kertas A4, A3... sampai A0, ataupun di custom sendiri ukuran kertasnya... tapi sebaiknya OSnya jangan Windows Vista.. cukup Windows XP saja yaa...
Download Geoprinter disini
Download Winrar disini
Download Geoprinter disini
Download Winrar disini
Selasa, 05 Januari 2010
Peta Cirebon (Cirebon Kota - Majalengka) - MapINFO
Plotting Pelanggan Rumah Tangga Cirebon - MapINFO
Dengan kecepatan pencatatan meter reader secara manual (Buku Logsheet) bisa didapat 485 plot posisi pelanggan/ hari. Bayangkan dengan hasil serupa yang didapat di Palembang yang hanya maximal 200 pelanggan/ hari, dikarenakan disana pencatatan Full dengan Barcode Data Logger.. Pilih manual/ pakai cara canggih? Silahkan pilih ..
Jumat, 01 Januari 2010
Plotting Pelanggan Rumah Tangga Palembang - MapINFO
Dengan bantuan 2 tenaga meter reader, jumlah kurang lebih 4000 pelanggan plotting hanya mampu digenjot sampai 200 an pelanggan/hari . Penggunaan Barcode Data Logger, mengurangi kecepatan pengambilan data, karena alasan sticker yang sudah buram, pudar kena panas-hujan, kenapa pengambilan secara manual malah tidak merepotkan? harus dicari akar penyebabnya..
Langganan:
Postingan (Atom)